TUGAS MAKALAH
“SURAT-MENYURAT”
Tommy Harpiansyah (NIM : 100501094)
Roland Bijaksono (NIM : 100501104)
Rizki Redhika (NIM : 100501123)
Muhammad Abdallah (NIM : 100501132)
Juanda Simatupang (NIM : 100501136)
Siti Halida Utami (NIM : 100501137)
Innayah Permata Sari (NIM : 100501154)
Rizky Indriyani (NIM : 100501155)
Nielam Shilvia (NIM : 100501166)
Muhammad Garibaldi (NIM : 1005011)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
MEDAN
2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan tugas ini dapat
diselesaikan.
Tugas ini disusun untuk
diajukan sebagai tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia dengan judul “Surat -
Menyurat” di Strata 1 Universitas
Sumatera Utara Departemen Ekonomi Pembangunan.
Terima kasih penulis sampaikan
kepada Ibu Gustianingsih selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah
membimbing dan memberikan kuliah demi kelancaran pembuatan tugas ini.
Demikianlah tugas ini
disusun semoga bermanfaat, agar dapat memenuhi tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia.
Medan, November 2010
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………..... i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………..
1
1.1 Latar Belakang dan Masalah …………………………………………………. 1
1.2 Tujuan Penulisan …………………………………………………………..…… 1
1.3 Manfaat Penulisan
…………………………………………………………….. 2
1.4 Metode Penulisan
……………………………………………………………… 2
1.5 Tinjauan Pustaka ………………………………………………………………. 2
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………………. 3
2.1 Surat dan Sejarah Perkembangannya ………………………………………….. 3
2.2 Jenis-Jenis Surat
……………………………………………………………….. 4
2.3
Penulisan Surat yang Baik dan Benar …………………………………………. 9
BAB III SIMPULAN
dan SARAN ……………………………………………………….. 10
3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………….10
3.2 Saran ……………………………………………………………………………10
DAFTAR
PUSTAKA …………………………………………………………………….. 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang dan Masalah
1.1.1 Latar Belakang
Surat adalah media komunikasi dalam
bentuk tulisan yang dilakukan oleh seseorang atau lembaga ke seseorang atau
lembaga lainnya. Banyak kesalahan yang sering kita temukan dalam halnya
penulisan surat. Maka dari itu makalah ini membahas tentang seluk beluk surat
sehingga dapat memberikan informasi yang mendalam kepada pembaca.
Pengenalan terhadap jenis dan sifat
surat merupakan hal yang penting diketahui agar dapat mengambil suatu tindakan
atau menyelesaikan sesuatu tugas yang sesuai dengan isi atau maksud dari surat
tersebut.
1.1.2
Masalah
Permasalahan
yang akan penulis bahasa dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Bagaimanakah sejarah dan perkembangan
surat menyurat ?
2.
Apa saja jenis-jenis surat ?
3.
Bagaimanakah tata cara penulisan surat
yang baik dan benar ?
1.2 Tujuan Penulisan
Sebagaimana yang kta ketahui bahwa
masih banyak masyarakat yang belum mengetahui bagaimana tata cara penulisan
surat yang baik dan benar, untuk itulah makalah ini dibuat dengan tujuan untuk
mengetahui sistematika cara penulisan surat yang baik dan benar serta kita dapat membedakan format dan
jenis-jenis surat yang kita temui.
1.3 Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini diharapkan
bermanfaat bagi pembaca terutama mahasiswa
sebagai panduan dalam penentuan dan penulisan surat resmi maupun tidak resmi.
1.4 Metode Penulisan
Dalam penyusunan makalah ini, perlu sekali pengumpulan data serta
sejumlah informasi aktual yang sesuai dengan permasalahan yang
akan dibahas. Sehubungan dengan masalah tersebut dalam
penyusunan makalah ini, penulis menggunakan dua metode
pengumpulan data, yang pertama dengan membaca buku sumber
dan yang kedua dengan pengetahuan yang penulis miliki.
1.5 Tinjauan Pustaka
Dalam
metode ini penyusun membaca sebuah buku dan beberapa Website, Blog yang
berkaitan dengan penulisan makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Surat dan Sejarah
Perkembangannya
Berdasarkan catatan sejarah,
kegiatan surat menyurat di Indonesia telah dimulai jauh sebelum kedatangan
bangsa Eropa. Yakni pada masa kerajaan Kutai, Tarumanegara, Pajajaran, Majapahit,
Sriwijaya dan Mataram, walaupun hanya terbatas pada hubungan antarpara raja.
Bentuknya masih sangat sederhana, menggunakan kulit kayu, potongan bambu, daun
lontar, dan kulit binatang.
Kegiatan
pos semakin lancar, setelah pembuatan Jalan Raya Pos (de Grote Postweg) dari
Anyer sampai Panarukan sepanjang 1000 km pada 1809 atas perintah gubernur
jenderal Herman William Daendels. Menyebabkan waktu tempu pos dari Jawa Barat
ke Jawa Timur yang sebelumnya memakan waktu 40 hari, diperpendek jadi enam
hari.
Perangko
pertama di dunia diterbitkan di Inggris (1840) dengan nama Penny Black, yang
membuka zaman baru dalam bidang pertarifan pos. Belanda, saat menjajah
Indonesia, mengikuti pula jejak Inggris. Pada 1852, diterbitkan perangko
Belanda pertama, bergambar Raja Willem III. Sementara di jajahannya Hindia
Belanda, perangko digunakan pertama kali pada 1865. Cetaknya di Belanda
sebanyak dua juta lembar.
Sampai
awal abad ke-20 ada yang disebut hari pos. Saat hari tibanya kapal dari
Belanda. Warga Belanda sangat menantikan kedatangan surat-surat dari negeri
leluhurnya. Kemudian pos pun berkembang pesat, ketika dimulainya era pesawat
udara. Dan kantor pos merupakan salah satu tempat paling sibuk ketika itu.
Meskipun
pemerintah kolonial Belanda menyediakan banyak kotak pos (brievenbus) di
Batavia dan kota-kota lainnya, tapi banyak yang datang ke kantor-kantor pos
agar surat-surat lebih cepat sampai ke tujuan. Sementara Belanda banyak
menyediakan kotak pos (brievenbus) yang dipasang di jalan-jalan raya. Maksudnya
supaya orang tidak perlu mendatangi kantor pos, cukup menitipkan surat ke kotak
pos. Untuk kemudian surat-surat dikeluarkan dari kotak dan diangkut ke kantor
pos.
2.2 Jenis-Jenis Surat
2.2.1 SURAT RESMI
Surat Resmi adalah surat-surat yang sifatnya formal yang
dibuat oleh suatu instansi atau organisasi, baik instansi pemerintah maupun
instansi swasta. Surat resmi harus menggunakan Bahasa Indonesia yang sesuai
dengan kaidah baku.Bentuk penyajian surat biasanya menggunakan bentuk atau
sistem full block, semi block atau indented block.
Surat resmi (surat dinas) terbagi atas beberapa bagian,
yaitu:
1. Surat dinas pemerintah, yaitu surat
resmi yang digunakan instansi pemerintah untuk kepentingan
adminiustrasi pemerintahan.
Surat
dinas pemerintah meliputi :
- surat perjalanan dinas
- surat perintah
- surat rekomendasi
- surat instruksi
- surat referensi
- surat tugas
- dan surat keputusan.
2. Surat niaga, yaitu surat resmi yang
dipergunakan oleh perusahaan atau badan usaha.
3. Surat sosial, yaitu surat resmi yang
dipergunakan oleh organisasi kemasyarakatan yang bersifat nirlaba (nonprofit)
Jenis-jenis
surat sosial :
-
surat
pengantar, yaitu surat yang digunakan untuk mengantarkan sesuatu dengan tujuan
agar penerimanya mengetahui sesuatu yang dikirim atau diterimanya.
-
Surat
pengumuman, yaitu surat yang berisi pemberitahuan suatu hal kepada anggota
masyarakat atau pihak-pihak yang terkait dengan isi atau perihal yang tertera
dalam surat tersebut.
-
Surat
edaran, yaitu surat pemberitahuan secara tertulis yang ditujukan kepada banyak
pihak.
-
Surat
kuasa, yaitu surat yang dibuat untuk memberikan kekuasaan baik secara
perorangan maupun instansi kepada yang dapat dipercaya supaya bertindak
mewakili orang yang memberi kuasa, karena orang yang member kuasa tidak dapat
melaksanakannya sendiri. Berdasarkan isi dan jenisnya, surat kuasa dapat dibagi
menjadi :
a. surat kuasa perseorangan, yaitu
surat kuasa yang dibuat secara pribadi atau perseorangan yang diberikan kepada
seseorang yang dapat dipercaya.
b. Surat kuasa instansi dinas dan
perusahaan, yaitu surat kuasa yang dibuat dan dikeluarkam oleh instansi atau
perusahaan yang diberikan kepada bawahannya/karyawannya atau instansi lainnya
sesuai dengan tugas masing-masing agar melaksanakan tindakan karena pimpinan
tidak dapat melakukannya sendiri.
c. Surat kuasa istimewa, yaitu surat
kuasa yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain atau pengacara dalam
penyelesaiannya ada kaitannya dengan pengadilan.
Bagian-bagian surat resmi:
1. Kepala/kop surat, terdiri dari:
1. Kepala/kop surat, terdiri dari:
-
Nama
instansi/lembaga, ditulis dengan huruf kapital/huruf besar.
-
Alamat
instansi/lembaga, ditulis dengan variasi huruf besar dan kecil.
-
Logo
instansi/lembaga.
2. Nomor surat, yakni urutan surat yang dikirimkan
3. Lampiran, berisi lembaran lain yang disertakan selain surat
4. Hal, berupa garis besar isi surat
5. Tanggal surat (penulisan di sebelah kanan sejajar dengan nomor surat)
6. Alamat yang dituju (jangan gunakan kata kepada)
7. Pembuka/salam pembuka (diakhiri tanda koma)
2. Nomor surat, yakni urutan surat yang dikirimkan
3. Lampiran, berisi lembaran lain yang disertakan selain surat
4. Hal, berupa garis besar isi surat
5. Tanggal surat (penulisan di sebelah kanan sejajar dengan nomor surat)
6. Alamat yang dituju (jangan gunakan kata kepada)
7. Pembuka/salam pembuka (diakhiri tanda koma)
8. Isi surat
(-Uraian
isi berupa uraian hari, tanggal, waktu, tempat, dan sebagainya ditulis dengan
huruf kecil, terkecuali penulisan berdasarkan ejaan yang disempurnakan (EYD)
haruslah menyesuaikan).
9.
Penutup surat
10.
Penutup surat, berisi:
-
salam penutup
-
Jabatan
-
tanda
tangan
-
nama (biasanya disertai nomor induk pegawai
atau NIP)
11. tembusan surat, berupa penyertaan/pemberitahuan kepada
atasan tentang adanya suatu kegiatan.
2.2.2
SURAT PRIBADI
Surat
pribadi adalah surat yang dikirimkan seseoarang kepada orang lain atau suatu
oarganisasi/instansi. Surat lamaran termasuk surat pribadi. Atau pengertian
dari surat pribadi adalah surat yang dibuat oleh seseorang yang isinya
menyangkut kepentingan pribadi. Sedangkan yang termasuk surat pribadi adalah :
Surat
lamaran termasuk surat pribadi. Pengertian surat pribadi adalah surat yang
dibuat oleh seseorang yang isinya menyangkut kepentingan pribadi. Sedangkan
yang termasuk surat pribadi adalah :
a.
Surat keluarga
b. Surat lamaran pekerjaan
c.
Surat perijinan
Surat Keluarga
Surat
keluarga adalah surat yang dibuat seseorang yang isinya menyangkut kepentingan
pribadi atau keluarga.
Surat
keluarga biasanya dibuat oleh anak kepada orangtuanya karena dalam perantauan
(misalnya kuliah atau bekerja di tempat yang jauh), bisa juga surat dari
saudara yang satu dengan yang lain dan berlainan tempat.
Surat
Lamaran Pekerjaan
Surat
lamaran pekerjaan adalah surat yang dibuat seseorang ( pelamar ) yang ditujukan
kepada kantor atau perusahaan tertentu guna mendapatkan pekerjaan sesuai dengan
lowongan pekerjaan yang ditawarkan.
Untuk
membuat surat lamaran pekerjaan perlu memperhatikan tahap-tahapnya
yaitu
:
1.
Sumber informasi
2.
Pedoman penulisan
3.
Lampiran yang diminta
4.
Proses pengajuan surat lamaran
Surat Perijinan
Surat
Perijinan adalah surat yang ditulis seseorang yang isinya menyangkut permohonan
ijin kepada pihak tertentu untuk mendapatkan ijin yang dimaksudkan.
Selain surat bersifat pribadi kepada instansi atau kantor tempat kerja seseorang, surat ijin juga diperlukan untuk mendapatkan ijin dari pihak pihak tertentu apabila seseorang atau sebuah keluarga ingin mengadakan suatu kegiatan atau keramaian di masyarakat hal ini dimaksudkan agar jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan pihak tersebut bisa ikut bertanggung jawab.
Selain surat bersifat pribadi kepada instansi atau kantor tempat kerja seseorang, surat ijin juga diperlukan untuk mendapatkan ijin dari pihak pihak tertentu apabila seseorang atau sebuah keluarga ingin mengadakan suatu kegiatan atau keramaian di masyarakat hal ini dimaksudkan agar jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan pihak tersebut bisa ikut bertanggung jawab.
Contoh
:
1.
Surat ijin untuk tidak masuk kerja / sekolah
2.
Surat ijin untuk mengadakan keramaian / hajatan kepada RT atau Lurah dan
sebagainya
2.2.3 MEMO
Memo adalah pesan ringkas, yakni pesan yang ditulis seseorang dengan singkat, jelas, dan mudah untuk dipahami. Menurut pemakaiannya, memo ada yang bersifat resmi dan bersifat pribadi (tidak resmi). Memo bersifat resmi dipakai sebagai surat pernyataan dalam hubungan resmi dari seorang pimpinan kepada bawahannya. Memo bersifat pribadi dipakai sebagai nota atau surat pernyataan tidak resmi antar teman, saudara, atau orang lain yang memiliki hubungan akrab.
Memo adalah pesan ringkas, yakni pesan yang ditulis seseorang dengan singkat, jelas, dan mudah untuk dipahami. Menurut pemakaiannya, memo ada yang bersifat resmi dan bersifat pribadi (tidak resmi). Memo bersifat resmi dipakai sebagai surat pernyataan dalam hubungan resmi dari seorang pimpinan kepada bawahannya. Memo bersifat pribadi dipakai sebagai nota atau surat pernyataan tidak resmi antar teman, saudara, atau orang lain yang memiliki hubungan akrab.
Ciri-ciri :
1.
Surat
khusus yang dibuat khusus untuk keperluan dalam kantor atau organisasi
2.
Dilihat
dari peredarannya, sebuah kantor atau organisasi dapat menyampikan memo secara
horizontal maupun secara vertical
3.
Penyampian
secara horizotal merupakan penyampian memo kepada pihak yang memiliki jabatan
satara
4.
Penyampian
secara vertikal merupakan penyampaian memo dari atasan kepada bawahan atau
sebaliknya untuk mengingatkan atau memerintahkan sesuatu
5.
Merupa
bentuk komuikasi yang berisi saran, arahan, atau penerangan mengenai sesuatu
hal
6.
Memiliki
bagian surat yang lebih sederhana dibandingkan dengan surat resmi pada umumnya,
terutama dalam isi surat.
7.
Karena
pedarannya yang terbatas, memo biasanya tidak mencantumkan identitas kantor,
seperti nama kantor, nomor telepon, faksimili, dan kode pos,
secara lengkap.
Ciri-ciri Bentuk Memo
Bentuk memo terdiri atas dua bagian:
1. Kepala Memo
o Penerima
o Pengirim
o Perihal dan tanggal pengimin
o Paraf dan nama terang pengirim
2.3 Penulisan Surat yang Baik dan
Benar
Surat yang baik dan benar adalah
surat yang disusun dan ditulis mengikuti syarat-syarat,yaitu :
1.
Tidak
mengandung makna ganda
2.
Antara
penerima dan pengirim memiliki maksud yang sama
3.
Sederhana
4.
Tepat
menggunakan kata dalam pemakaiannya
5.
Tulisannya
tersusun rapi dan berurutan
Bahasa
yang digunakan dalam surat, sebaiknya:
1.
Mengutamakan
sama derajat
2.
Tegas
3.
Mudah
dimengerti oleh pembaca
4.
Menggunakan
bahasa yang sopan
5.
Jelas
antara penulisan dan makna
BAB
III
SIMPULAN
dan SARAN
3.1
Simpulan
· Surat menyurat adalah salah satu
bentuk komunikasi dengan
mempergunakan surat sebagai alat, oleh karena itu surat menyurat merupakan
salah satu alat komunikasi yang sangat penting dan setiap waktu dilakukan dalam
tugas sehari-hari dalam kantor.
·
Surat
merupakan salah satu alat komunikasi tertulis yang berasal dari satu pihak dan ditujukan dari pihak lain
untuk menyampaikan berita dengan demikian jelas bahwa surat sangat penting
artinya dalam membantu memperlancar tercapainya tujuan organisasi.
·
Perlu
diusahakan agar dapat membuat surat dengan baik, sebab penilaian negatif terhadap surat akan dapat
mempengaruhi pula penilaian negatif dalam organisasi.
3.2
Saran
Berdasarkan
simpulan di atas, maka surat menyurat sangatlah penting dalam suatu organisasi
karena surat-menyurat merupakan salah satu bagian dari proses komunikasi dalam
organisasi yang berbentuk tulisan, proses surat menyurat ini lebih diutamakan
untuk lingkungan ekstern organisasi yang sangat berpengaruh dalam menciptakan
link organisasi. Dengan adanya surat menyurat yang baik dan rapi, maka dapat
mendukung tercapainya tujuan organisasi yaitu bisa bertahan (Survival) dan bisa
tumbuh berkembang (Growth).
DAFTAR
PUSTAKA
Ritonga,
Parlaungan, 2010. Bahasa Indonesia
Praktis, Medan : Bartong Jaya
0 comments